Kamis 24 May 2018 16:07 WIB

Kemenag: Usulan Nama Tambahan Mubaligh Dikaji MUI

Menag menjelaskan rilis daftar nama rekomendasi mubaligh itu bersifat sementara.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: RepublikTV/Havid Al Vizki
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menyebut usulan penambahan daftar rekomendasi mubaligh dari aplikasi pesan instan Whatsapp tengah dikaji oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kemenag RI menyerahkan usulan-usulan penambahan nama mubaligh pada MUI.

"Kami sampaikan itu ke MUI, baik rilis atau usulan. MUI adakan rapat, mengundang ormas untuk mendalami nama-nama itu," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/5).

Saat ini, ia mengatakan, MUI tengah melakukan verifikasi, klarifikasi, dan mencermati nama-nama dalam daftar rekomendasi mubaligh. Selanjutnya, MUI akan menyampaikan hasil kajian menyikapi nama-nama yang sudah ada dan usulan baru.

Di hadapan Komisi VIII DPR RI, Menag menjelaskan latar belakang pembuatan daftar rekomendasi nama mubaligh. Hal itu disebabkan banyaknya pihak yang kerap meminta rekomendasi nama penceramah pada Kemenag. "Jelang ramadhan, permintaan usulan tambah banyak. Tak hanya perorangan, ada masjid, mushala, majelis taklim di bawah kementerian/lembaga dan BUMN," ujar dia.

Menurut Lukman, munculnya perdebatan di tengah masyarakat disebabkan viralnya rilis daftar rekomendasi mubaligh, tanpa disertai penjelasan dan latar belakang. Ia menjelaskan, rilis daftar nama rekomendasi mubaligh itu bersifat sementara atau tahap pertama. Artinya, daftar itu akan mengalami pembaruan terus menerus. "Itu akan mengalami pembaruan, penyempurnaan, seiring masukan ormas Islam dan pihak lain," ujar dia.

Dengan demikian, Kemenag mengumumkan nomor pesan instan Whatsapp dalam rilis, agar menjadi akses usulan nama mubaligh lain. "Dalam berita dicantumkan nomor kontak dalam bentuk Whatsapp untuk bisa dapat feedback rilis 200 mubaligh, mungkin ada yang menambahkan dan keberatan," ujar dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement